Hari ini adalah hari kelulusanku. Pagi-pagi sekali ibu menyiapkan sarapan untukku. Setelah selesai sarapan, aku dan ibu berangkat ke sekolahku. Aku sangat senang karena baru kali ini ibu dapat menyempatkan waktunya untukku.
Di sekolah, teman-temanku tengah asyik membicarakan rencana mereka akan melanjutkan sekolah ke mana. Aku sendiri sangat ingin melanjutkan ke salah satu SMP favorit di kotaku. Aku sangat yakin bila aku akan diterima di SMP itu.
Saat pengumuman nilai kelulusan, ibu bertepuk tangan paling keras karena aku mendapatkan nilai tertinggi. Dia memelukku erat ketika aku baru saja turun setelah menerima hadiah. Kulihat raut wajah bahagia bercampur haru. Beberapa kali dia menciumku dan membelai rambutku seraya tersenyum.
Hujan turun sangat lebat ketika acara kelulusan selesai. Aku dan ibu berjalan pelan di bawah lindungan payung. Dia mendekapku erat karena angin begitu kencang. Tiba-tiba kertas hasil kelulusanku jatuh dan tertiup angin. Aku menjerit, takut. Tanpa kuduga ibu berlari berusaha mengejar kertas hasil kelulusanku. Meski basah, ibu berhasil mengejar kertas itu. Tapi dari arah berlawanan, mobil hitam melaju cepat. Ibu seketika tumbang. Aku berlari mendekatinya. Hatiku terasa sesak dan aku tak lagi dapat berkata-kata lagi ketika aku menyadari bahwa ibu tak lagi manghembuskan nafas.
Terimakasih ibu. Jasamu begitu besar. Maafkan aku yang selama ini selalu membantah nasihatmu. Semoga kau tenang di sana... (fiksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar