Sinetron! Berawal dari kehidupan tokoh utama yang bahagia, sehat sentosa, dan penuh bunga-bunga, lalu muncul orang-orang baru dalam hidupnya, dan tiba-tiba hidupnya berubah menjadi yang tertindas, teraniaya, terhianati, tersakiti, dan terinjak-injak #halahsamaaja. Semua luka datang menghampirinya silih berganti. Hari-harinyapun menjadi kelabu dan penuh misteri #lebay.
Permulaan yang ga jelas dari tulisanku kali ini dan aku sebenarnya hanya ingin mengatakan bahwa seperti itulah hidupku sekarang. Sinetron! Sinetron! Sinetron!
Aku merasa semua yang berwarna-warni dalam hidupku berubah menjadi gelap gulita. Setiap satu langkah ke depan, aku harus siap menerima satu luka bahkan lebih. Luka-luka itu memang terasa sangat menyakitkan, namun agaknya aku telah menikmatinya. Bila dulu aku selalu menangis ketika ada luka baru yang datang, maka kini aku tak pernah menangis dan tak pernah mau menangis seperih apapun luka itu. Luka selamanya memang luka. Tak dapat terhapuskan dan selalu menimbulkan rasa sakit. Tapi sebenarnya luka-luka itu telah mengajariku banyak hal. Aku jadi tahu bagaimana rasanya dihianati, diinjak-injak, dibenci, diremehkan, dibuang, dipermainkan, dan bagaimana cara mengatasi itu semua agar aku dapat kembali berdiri tegak melangkahkan kakiku dengan tegap. Aku mensyukurinya karena aku bisa lebih menikmati betapa manisnya hidup ini setelah aku merasakan pahitnya.
Tokoh utama pada sinetron pasti akan menemukan kebahagiaannya di akhir cerita meski awalnya dia harus jatuh bangun menjalani hidupnya. Semoga aku juga bisa menemukan kebahagiaanku sekalipun kini aku harus menelan betapa pahitnya hari-hariku. Sinetron!