Kali ini gue mau nulis dengan bahasa gahol gitu. Sorry" aja kalau bahasa yang gue pake susah dicerna bin bikin mual #biasaaja \(-_-)/
Gue mau cerita tentang hidup gue yang penuh kegalauan gituch. Sejak kecil bakat galau gue emang udah kelihatan. Gue suka diem sendiri sambil ngomong ga jelas kalau suasana hati gue baru ga beres. Parahnya, sekarang bakat galau gue semakin menjadi. Tiada hari tanpa penggalauan. Facebook sama twitter gue itu sarana paling asik buat ngembangin bakat galau gue. Tiap hari status sama tweet gue isinya cuma galau, galau, dan galau yang ga ada habis-habisnya. Penyebabnya sepele sih. Kadang gara" nilai, cinta monyet, masalah gue sama temen" gue, dan sekarang yang paling parah karena masalah gue sama anak manusia yang selalu bersikap manis sama gue padahal dia benci banget sama gue #soktaugue. Gara" masalah yang terakhir tuh, gue jadi ga bisa ketawa lepas. Rasanya ada yang gelayutan tanpa ijin di kepala gue dan bikin gue pusing ga ketulungan. Gue pengen jauh-jauh dari 'bahaya' yang satu itu tuh. Bahaya yang bakal ngehancurin hidup gue. Tapi setiap gue berusaha untuk menjauh, gue inget Adin. Gue pengen kayak Adin. Kalau ada bahaya bukannya ngejauh, tapi justru mendekati bahaya #mampugakya?
Beralih dari soal hidup gue yang ga bisa lepas dari galau, gue juga mau cerita tentang masa lalu sama masa depan gue. Di tengah-tengah keadaan yang menentukan masa depan gue, gue justru kebayang masa lalu gue. Masa lalu gue yang kayak mimpi itu. Gue suka inget masa" gue bisa lari-lari di lapangan sambil main layangan, hujan-hujanan atau ngejar ayam (Gue udah pernah nulis masalah ini di postingan gue yang judulnya 'Masa Tanpa Penggalauan'). Gue rindu banget sama persahabatan gue yang polos tapi justru penuh kejujuran. Waktu itu gue juga pernah ada pada masa yang menentukan masa depan gue. Masa-masa kelas 6 SD yang selalu menuntut gue untuk fokus, fokus, dan fokus sama pelajaran. Tapi lain sama sekarang. Kalau dulu gue punya banyak orang yang peduli sama gue; dari temen sampai guru, Sekarang justru banyak orang yang selalu mengacung-acungkan pisau tajam ke arah gue, bahkan sampai ngelukain hati gue. Gue sampai ga habis pikir tentang kontrasnya hidup gue di masa lalu dan masa kini. Mungkin emang bener, seiring berjalannya waktu tantangan hidup itu semakin berat. Dan yang sedang gue rasakan kali ini mungkin tantangan hidup yang berat seberat gunung Merapi #tetooottt. Walaupun berat, gue harus bisa ngelewatin dengan penuh ketenangan dan keikhlasan biar gue bisa punya masa depan yang lebih baik. #lebihbaik? Ya! Kalau untuk sekarang, masa depan yang lebih baik dalam arti gue bisa lulus dengan nilai maksimal sehingga gue bisa masuk SMA Teladan, SMA impian gue sejak masih berumur 3 bulan dalam kandungan #loh?. Selain itu juga bisa menjadi orang yang dapat menghargai orang lain dan diri sendiri #amin
Kayaknya sampai sini aja deh nyampahnya. Intinya gue cuma mau bilang kalau GUE GALAU tapi GAHOL...!!! Hahahaha, ga jelas banget postingan gue ini..
Pokoknya makasih aja deh dan maaf kalau ada kata yang kurang berkenan,,,
Salam anak GALAU nan GAHOL bin GA JELAS.. Sampai jumpa!!!